Bilal Philips merupakan seorang
ulama yang mengislamkan 3000 tentara Amerika Serikat pada Perang Teluk.
Seorang
ulama asal Kanada, yang mengislamkan 3.000 tentara Amerika Serikat pada akhir
Perang Teluk, Abu Ameenah Bilal Philips mengunjungi Jakarta pada Senin, 7
September 2015. Pada kesempatan itu, ulama yang akrab disapa Ustaz Philips itu,
memberikan ceramah dan pengalaman hijrah yang dialaminya.
"Saya
tumbuh dalam lingkungan keluarga non-Muslim yang ketat. Kemudian saat remaja
jiwa komunis dalam diri saya. Tetapi, mengenal ajaran Islam membuat saya
berubah," katanya kepada ribuan jemaah yang memadati Masjid Al Bina,
Senayan, Jakarta.
Selain
menceritakan pengalaman berhijrah Ustaz Philips juga membagi ilmunya. Dalam
sesi tanya jawab dengan jemaah, dia menjawab berbagai pertanyaan baik bersifat
hukum (fiqh) maupun ketuhanan (teologis).
Menurut
Ketua Panitia dan pendiri islamdiaries.net,
Agus Sasongko kehadiran Ustaz Philips ini untuk menambah khazanah pemikiran
Islam di Indonesia. Sebab, selama ini masyarakat di Indonesia hanya mengenal
segelintir ulama asal Amerika Serikat.
"Kita
mengundang Ustaz Philips, selain sudah dikenal di khalayak Muslim tanah air
juga karena keilmuan beliau. Juga untuk menambah wawasan pemikiran Muslim jika
ada ulama besar di luar negara-negara Timur Tengah," katanya.
Melihat
antusiasme jemaah yang mengikuti kajian, dia berharap, kajian yang mendatangkan
ulama-ulama besar dari mancanegara ini dapat digelar minimal sekali dalam
setahun.
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.
***********************
¤ Salam sayang
buat isteri & anak tercinta :
“Siti Nurjanah & Rachmad Hidayatullah”