Dahulu, Hajar Aswad merupakan batuan putih utuh berukuran
30 cm yang memiliki sinar terang bahkan dapat menerangi seluruh jazirah Arab.
Kaum muslim tentu mengenal Hajar Aswad. Sebuah batu yang
diyakini umat Islam berasal dari surga. Hajar Aswad pertama kali ditemukan oleh
Nabi Ismail AS dan kemudian diletakkan di sisi luar Kabah oleh Nabi Ibrahim AS.
Adapun mencium Hajar Aswad merupakan salah satu sunah
Rasulullah Muhammad SAW karena beliau selalu mencium batu ini di kala tawaf.
Dahulu, Hajar Aswad merupakan batuan putih utuh berukuran
30 cm yang memiliki sinar terang bahkan dapat menerangi seluruh jazirah Arab.
Namun, semakin lama sinarnya semakin meredup hingga akhirnya menjadi berwarna
hitam.
Kini, batu tersebut tak lagi utuh. Hanya tersisa 15
pecahan yang ditanam dalam sebuah matriks semen sebagai pengikat. Matriks
tersebut dilindungi dengan lingkaran perak. Dari ke-15 pecahan itu, hanya 8
yang dapat terlihat dari permukaan.
Karena diyakini sebagai 'batu surga' dan menjadi salah
satu bagian dari sunah Rasul, Hajar Aswad kerap diistimewakan oleh umat Islam.
Beberapa orang bahkan salah kaprah dalam menilai
kelebihan batu ini sampai-sampai 'memujanya' secara berlebihan. Sejarah
mencatat, Hajar Aswad pernah dirampas oleh Abu Thahir Sulaiman bin Abu Said Al
Husain Al Janabi pada tahun 317 H. Kala itu Hajar Aswad dicongkel paksa dari
Ka'bah.
Dengan berbagai upaya, baru pada tahun 339 H batu itu dapat
dikembalikan ke tempatnya semula. Belum lagi sering kita dengar banyak jemaah
haji yang memaksa mencium Hajar Aswad meski kondisi tak memungkinkan.
Hal inilah yang patut dikoreksi. Meski istimewa, Hajar
Aswad tetaplah hanya sebuah batu. Tidak bisa memberikan manfaat dan mudarat
apapun secara langsung.
Seperti kata sahabat Nabi, Umar bin Khattab RA,
"Hajar Aswad tidak bisa mendatangkan manfaat dan mudarat. Tak ada
hubungannya pula antara batu ini dengan hari kiamat."
Kalaupun suatu saat Hajar Aswad habis terkikis, maka
sebenarnya itupun tak menjadi masalah. Ibadah Haji atau Umrah tetap sah. Namun
jangan khawatir, Hajar Aswad tentu tak akan habis dalam waktu cepat.
Menurut penelitian, tingkat kekerasan batu ini mencapai
skala Mohs 7 artinya setara dengan batu permata. Dengan kata lain, batu ini
butuh waktu yang sangat lama untuk habis terkikis meski terkena gesekan tangan,
pipi, dan wajah para penciumnya.
(Berbagai
sumber)
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.
**********************