Melempar jumroh adalah
salah satu wajib haji yang dilaksanakan oleh para jamaah haji. Tiga tugu yang
terletak di Mina senantiasa dilempari dengan batu kerikil oleh jutaan jamaah
haji.
Melempar jumroh adalah
simbol perlawanan terhadap setan. Perlawanan harus dilakukan terhadap setan
karena mereka selalu berupaya untuk menyesatkan manusia dari jalan kebenaran
dan menjauhkan dari jalan Allah SWT.
Dikutip dari buku Sejarah
Ibadah karya Syahruddin El Fikri, kisah melempar jumroh terjadi sekitar 4.000
tahun yang lalu, tepatnya pada 1870 SM, ketika Nabi Ibrahim AS bermaksud
menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Ketika Ibrahim bermaksud menyembelih
Ismail untuk melaksanakan perintah Allah SWT, tiba-tiba datanglah setan
menghampiri. Setan bermaksud menggoda Ibrahim agar menghentikan niatnya untuk
menyembelih Ismail. Namun dengan penuh keyakinan, dan ketakwaan terhadap Allah
SWT, Ibrahim tetap melaksanakan perintah itu.
Ibrahim tahu kalau tujuan
setan atau iblis pada hakikatnya untuk mengajaknya melanggar perintah Allah.
Karena itu, Ibrahim kemudian mengambil tujuh batu kerikil dan melemparnya ke
setan. Inilah yang disebut Jumroh Ula.
Tak berhasil mempengaruhi
Ibrahim, setan lalu membujuk Hajar, istri Ibrahim. Setan mempengaruhi Hajar
jika sebagai seorang ibu pasti tak akan sampai hati mengetahui buah hatinya
dikorbankan. Tapi Hajar menolak dan melempari setan dengan batu kerikil. Lokasi
pelemparan Hajar itu kemudian dijadikan tempat melempar Jumroh Wustha.
Setan lalu beralih
menggoda Ismail yang dianggap masih rapuh keimanannya. Tapi Ismail ternyata
juga menunjukkan perlawanan. Ia kukuh memegang keimanannya dan yakin dengan
sepenuh hati akan perintah Allah SWT.
Ibrahim, Hajar, dan
Ismail lalu bersama-sama melempari setan dengan batu kerikil yang kemudian
diabadikan menjadi lemparan Jumroh Aqabah. Allah SWT pun memuji upaya Nabi
Ibrahim AS dan keluarga karena dianggap berhasil dalam menghadapi ujian Allah
SWT.
Itulah peristiwa yang
menjadi pelajaran bagi umat manusia. Pelemparan batu kerikil itu kemudian
menjadi kewajiban bagi setiap jamaah haji sebagai bentuk keteladanan atas
kemuliaan dan ketakwaan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.
※ Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.
¤ Salam sayang buat isteri &
anak tercinta :
'Siti Nurjanah & Rachmad Hidayatullah'